JENIS-JENIS WACANA

Deskripsi Peta Konsep

Menilik dari peta konsep di atas, ragam wacana dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Dapat berdasarkan saluran komunikasi, peserta komunikasi, dan tujuan komunikasi. Dilihat berdasarkan saluran komunikasi, wacana dapat dipilah menjadi dua, yaitu wacana tulis dan wacana lisan. Kedua jenis wacana tersebut memiliki perbedaan yang signifikan. Perbedaan tersebut menjadi ciri bagi keduanya dan dapat dituliskan menjadi delapan poin sebagai berikut. Lainnya

SEKILAS TENTANG ANALISIS WACANA

Deskripsi Peta Konsep

Kajian bahasa secara ilmiah dimulai sejak abad ke-19 yang dipelopori oleh Ferdinant de Saussure. Kajian linguistik pada umumnya hanya terbatas pada masalah unsur-unsur bahasa dan unsur makna. Namnun, banyak permasalahan bahasa yang belum dapat diselesaikan dengan ilmu tersebut sehingga para ahli mencoba mengembangkan disiplinilmu baru yang disebut analisis wacana. Prinsip-prinsip dalam analisis wacana sudah pernah dipikirkan oleh ahli bahasa anad ke-19 seperti konsep form yang dipertentangkan dengan subtance. Lainnya

POLISEMI DALAM BAHASA INDONESIA
oleh Siti Fatichatus Sarifah

1. Pengertian Polisemi
Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang bersifat arbriter namun juga konvensional, digunakan sekelompok masyarakat sebagai alat komunikasi. Menilik dari sifatnya yang arbriter, maka banyak bermunculan kata-kata baru seiring dengan berjalannya waktu. Di samping banyak bermunculan kata baru, terjadi pula penggunaan sebuah kata untuk menggambarkan berbagai macam maksud asalkan disepakati. Penggunaan bahasa yang berganda itu, atau lebih tepat kita katakan sebuah bahasa yang bermakna banyak merupakan bentuk polisemi.
Polisemi berbanding terbalik dengan sinonimi, sinonimi merupakan dua buah kata atau lebih yang memiliki kemiripan makna, sementara polisemi merupakan sebuah kata memiliki berbagai macam makna. Polisemi berasal dari kat poly dan sema, poly yang berarti banyak dan sema berarti tanda, sehingga polisemi berarti “satu bentuk memiliki beberapa makna” (Keraf, 2010:36). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Pusat Bahasa, 2010), polisemi merupakan bentuk bahasa, baik berupa kata maupun frasa yang mempunyai makna lebih dari satu. Hal yang serupa diungkapkan Wikipedia (2012) bahwa polisemi merupakan suatu kata yang mempunyai makna lebih dari satu. Sementara menurut Achfandi (2012), polisemi adalah kata-kata yang memiliki makna atau arti lebih dari satu karena adanya berbagai komponen konsep dalam pemaknaan suatu kata. Polisemi tersebut berasal dari satu kata, mempunyai hubungan makna, dan digunakan secara konotatif kecuali kata induknya. Lainnya

Kisah Cinta Asri dan Asnah Berbalut Adat Minang dalam Novel Salah Pilih Karya Nur Sutan Iskandar

KISAH CINTA ASRI DAN ASNAH BERBALUT ADAT MINANG
DALAM NOVEL SALAH PILIH KARYA NUR SUTAN ISKANDAR
Oleh Siti Fatichatus Sarifah

Sebuah karya sastra lahir dari seorang pengarang. pengarang memiliki tempat tinggal yang pastinya memiliki kebiasaan yang tak mungkin ditinggal oleh warga masyarakat di tempat itu. Selanjutnya, hal itulah yang disebut sebagai budaya masyarakat. Tak mungkin lepas dari seorang pengarang, maka karya sastra pun ikut menjadi pemgembag budaya masyarakat. Cara-cara yang dilakukan pengarang untuk melestarikan budaya ialah dengan menggoreskan gambaran budaya itu ppada karya sastra yang sasarannya aadalah pembaca secara umum. Maka dari itu tak sedikit karya sastra yang mengusung kedaerahan.
Rahmanto (1998:16—24) mengemukakan bahwa pembelajaran sastra setidaknya membantu siswa dalam empat aspek, yakni membantu meningkatkan keterampilan berbahasa, meningkatkan pengetahuan budaya, mengembangkan cipta dan rasa, dan menunjang pembentukan watak atau karakter, sebab karya sastra memiliki fungsi sebagai media etika (akhlak/moral), estetika (kepekaan terhadap seni dan keindahan, dan didaktika (pendidikan).
Menimbang dari beberapa tujuan karya sastra, dikeahuui bahwa salah satunya adalah meningkatkan pengetahuan budaya. Untuk itu penulis mengangkat judul “Kisah Cinta Asri dan Asnah Berbalut Adat Minang dalam Novel Salah Pilih Karya Nur Sutan Iskandar”. Lainnya

SIFAT “NRIMAN” MILATI DALAM NOVEL ZALZALAH KARYA MASHDAR ZAENAL

SIFAT NRIMAN MILATI DALAM NOVEL ZALZALAH
KARYA MASHDAR ZAENAL
Oleh Siti Fatichatus Sarifah
Jurusan Sastra Indonesia-UM

A. PENGANTAR
1. Latar Belakang
Prosa fiksi merupakan representasi pengarang menjadi sebuah tulisan yang dapat dinikmati pembaca. Fungsi utama prosa fiksi ialah sebagai alat komunikasi pengarang dengan pembaca. Proses penciptaan karya sastra oleh pengarang selalu berkaitan dengan gaya berekspresi pengarang. Pengekspresian ini salah satunya dipengaruhi oleh kejiwaan pengarang. Aspek kejiwaan yang dihadirkan pengarang dalam karyanya ini kemudian disebut psikologi satra. Lainnya

Previous Older Entries